Inilah Arti Kurban Idul Adha Tata Cara Hingga Sunnah Rasulullah SAW

De Wikifliping

Inilah Arti Kurban Idul Adha, Tata Cara Hingga Sunnah Rasulullah SAW

Pada bulan Zulhijjah, umat Islam merayakan hari Idul Adha dengan berkurban. Kurban secara bhs punya makna hewan sembelihan. Dengan demikian, kurban adalah ibadah menyembelih hewan ternak yang perintahnya tercantum di dalam Al-Quran untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail diceritakan secara turun temurun sebagai edukasi perihal keikhlasan selagi berkurban.

Arti Kurban dalam Islam

Apa itu Kurban atau Qurban? Kurban atau Qurban (dalam bahasa Arab الأضحية,التضحية) secara harfiah mempunyai makna hewan sembelihan. Ibadah qurban (kurban) adalah ibadah menyembelih hewan ternak yang merupakan salah satu bagian dari syiar Islam yang disyariatkan dalam Al Quran.

Umat Islam merayakan hari raya Idul Adha dan juga penyembelihan hewan kurban pada empat tanggal di bulan Zulhijjah tanggal 10 dan tiga hari tasyriq, yaitu 11, 12, dan 13. Menurut ulama Syeikh Wahbah Az-Zuhaily bahwa selagi paling baik menyembelih hewan terhadap hari pertama setelah Shalat Id sampai sebelum saat tergelincir matahari. Sedangkan, selagi haram menyembelih hewan kurban pas sebelum shalat Id. Jika tetap melaksanakannya, maka harus mengulanginya pada tanggal-tanggal yang udah ditentukan.

Melansir zakat.or.id, TUYULSLOT kurban merupakan ibadah sunnah muakkad yang Rasulullah SAW anjurkan kepada umatnya. Salah satu dalil Al-Quran perihal kurban tertera pada Surat Al Hajj ayat 34:

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا ۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ

Artinya: "Dan bagi masing-masing umat udah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, dikarenakan itu berserah dirilah anda kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)," (QS. Al Hajj: 34)

Tata Cara Kurban

Selain ibadah sunnah, kurban jadi selagi untuk berbagi harta berwujud daging kepada orang yang membutuhkan dan tepat. Maka berasal dari itu, perayaan ini mempunyai tata langkah sehingga pelaksanaan hingga penyerahan daging kurban cocok arahan Al Quran dan hadis. Melansir zakat.or.id, inilah tata langkah yang perlu dilihat baik-baik:

1. Melaksanakan kurban cocok waktunya
Setiap tahunnya, hari raya Idul Adha dirayakan terhadap 10 hingga 13 Zulhijjah. Waktu pelaksanaannya mampu dijalankan terhadap saat sesudah selesai Shalat Idul Adha hingga matahari terbenam.

2. Kenali syarat orang yang bisa berkurban
Syarat-syarat orang yang jalankan kurban yaitu beragama Islam, baligh (dewasa), berakal, dan miliki kapabilitas secara finansial dan harta yang baik di Hari Raya Idul Adha dan Tasyrik.

3. Proses penyembelihan hewan kurban
Salah satu tata cara yang kudu diperhatikan oleh pekurban adalah proses penyembelihan tidak mengakibatkan hewan kurban gusar. Tempat pemotongan hewan kurban wajib bersih, tidak menarik hewan secara kasar, menghadapkan hewan kurban yang disembelih ke arah kiblat. Lalu, membaca doa waktu menyembelih:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ,

"Tuhanku, limpahkan rahmat untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya."
Kemudian sehabis menyembelih, membaca doa:

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَ إِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنْ …..

Artinya: "Dengan nama Allah dan Allah Maha Besar, Ya Allah, qurban ini dari-Mu dan untuk-Mu, terimalah qurban …" (Sumber: Kifayah Al-Akhyar).

4. Memilih model hewan kurban dan cek kondisinya
Mengutip dari Dompet Dhuafa, pekurban juga mesti mengerti dan mengecek kondisi hewan yang bakal dikurbankan. Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan berasal dari al-Barra bin Azib radliyallâhu ‘anh bersabda:

أَرْبَعٌ لَا تَجُوزُ فِي الْأَضَاحِيِّ فَقَالَ الْعَوْرَاءُ بَيِّنٌ عَوَرُهَا وَالْمَرِيضَةُ بَيِّنٌ مَرَضُهَا وَالْعَرْجَاءُ بَيِّنٌ ظَلْعُهَا وَالْكَسِيرُ الَّتِي لَا تَنْقَى

"Ada empat macam hewan yang tidak sah dijadikan hewan kurban, "(1) yang (matanya) jelas-jelas buta (picek), (2) yang (fisiknya) jelas-jelas didalam suasana sakit, (3) yang (kakinya) jelas-jelas pincang, dan (4) yang (badannya) kurus kembali tak berlemak." (Hadits Hasan Shahih, riwayat al-Tirmidzi: 1417 dan Abu Dawud: 2420).

Selain menghindari cacat, penentuan hewan kurban kudu tepat sehingga kondisi daging yang dibagikan segar dan layak makan. Maka berasal dari itu, pekurban lebih baik paham asal hewan kurban dengan menanyakan kepada peternak. Berikut syarat-syarat hewan kurban yang perlu diperhatikan oleh peternak dan pekurban:

Syarat-Syarat Hewan Kurban

1. Hewan kurban berikut berupa style binatang ternak, yakni unta, sapi dan kambing, baik domba atau kambing biasa.
2. Telah sampai umur yang dituntut syari’at berwujud jaza’ah (berusia setengah tahun) dari domba atau tsaniyyah (berusia setahun penuh) dari yang lainnya.
3. Ats-Tsaniy dari unta adalah yang udah sempurna berusia 5-6 tahun.
4. Ats-Tsaniy berasal dari sapi adalah yang sudah sempurna berusia 2 tahun.
5. Ats-Tsaniy berasal dari kambing adalah yang sudah sempurna berusia 1-2 tahun.
6. Al-Jadza’ah berasal dari domba adalah yang udah prima berusia 6 bulan.
7. Bebas dari aib (cacat) yang menahan keabsahannya, yakni apa yang telah dijelaskan di dalam hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Sunnah Rasulullah Saat Kurban Idul Adha

Lalu, inilah sunnah yang Rasulullah laksanakan selagi berkurban di hari raya Idul Adha. Berikut beberapa tingkah laku beliau yang bisa umat Islam ikuti:

1. Tidak memotong rambut dan kuku hingga kurban disembelih.
2. Membaca basmalah sebelum akan menyembelih.
3. Menyembelih kurban setelah shalat Idul Adha.
4. Menyembelih secara berdiri sendiri (dengan tangan sendiri).

Lebih utama mana, sedekah atau kurban?

Melansir dari Dompet Dhuafa, keduanya merupakan perihal perlu dan berpahala. Perbedaannya pada penentuan waktu. Saat berkurban di hari raya Idul Adha, hendaknya umat Islam yang miliki kemampuan finansial baik untuk memprioritaskan kurban dikarenakan kesempatan beroleh pahala spesifik ini cuma setahun sekali. Sedangkan, menyantuni orang-orang yang perlu dengan bersedekah mempunyai kala yang longgar (Muwassa’), sanggup ditunaikan di tak sekedar 10 Dzulhijjah, kapan saja bisa.

Hasil kurban yang baik menggembirakan penerima fungsi yang makan daging cuma setahun sekali atau belum pernah menikmatinya. Mereka bukanlah vegetarian, melainkan sebab juga golongan kurang mampu. Lalu, motivasi berkurban termasuk memberdayakan peternak untuk menghasilkan hewan kurban yang berkualitas. Sebar kebaikan berkurban ke semua Indonesia di Portal Kurban Dompet Dhuafa, bermutu, dan amanah.

Herramientas personales