Israel Vs Hamas Korban Meninggal Sudah Puluhan Ribu

De Wikifliping

Israel tidak henti- henti menggempur Jalan Gaza semenjak 7 Oktober. Korban tewas terus berjatuhan serta infrastruktur sipil hanya tinggal puing- puing.

Keganasan Israel membuat beberapa netizen berpikir Perserikatan Bangsa- Bangsa( PBB) wajib mengirim pasukan internasional ke Gaza.

Kemudian apa saja syaratnya?

PBB dapat saja mengirim pasukan internasional ke Gaza lewat Resolusi 377A.

"[Resolusi ini] dapat merekomendasikan buat pengiriman pasukan. Tinggal negara- negara mana yang hendak berkomitmen buat bergabung," kata pengamat ikatan internasional dari Universitas Indonesia Yon Machmudi kepada CNNIndonesia. com, Website (motafrank.com) Rabu( 13/ 12).

Resolusi 377A ataupun" Unity for Peace( bersatu demi perdamaian)" bertujuan buat menuntaskan suasana dikala Dewan Keamanan PBB kandas melaksanakan gunanya.

Resolusi ini berikan wewenang ke Majelis Universal buat menggelar pertemuan lewat Sekretaris Jenderal serta membuat saran kolekftif tercantum pemakaian kekuatan bersenjata apabila dibutuhkan.

Buat dapat diadopsi, resolusi tersebut wajib disetujui paling tidak satu anggota Dewan Keamanan PBB ataupun sekelompok anggota Majelis Universal.

Yon menarangkan resolusi baru soal pengerahan pasukan perdamaian internasional, lewat tahap spesial Majelis Universal, dapat digunakan asal terdapat negeri besar menunjang. Tetapi, keputusan itu hendak merangsang persoalan siapa yang hendak bersedia mengawali dengan mengirim pasukan ke Gaza.

Negara- negara Arab pula menolak mengirim pasukan internasional ke Gaza.

" Yang membolehkan kan Cina, Rusia," ucap Yon.

Sedangkan itu, ahli hukum internasional dari Indonesia Hikmahanto Juwana berkata mungkin pengerahan pasukan PBB susah diterapkan.

" Kan pasukan PBB tergantung pada pasukan negara- negara anggota. Jika tidak terdapat yang donasi pasti susah," ucap Hikmahanto.

Sedangkan itu, ahli hukum internasional dari Indonesia Hikmahanto Juwana berkata mungkin pengerahan pasukan PBB susah diterapkan.

" Kan pasukan PBB tergantung pada pasukan negara- negara anggota. Jika tidak terdapat yang donasi pasti susah," ucap Hikmahanto.